Kajian Literatur Pencemaran Lingkungan

A. Faktor-Faktor Pencemaran Lingkungan
1)Suparyana, P. K., Indrawan, I. P. E., & Nursan, M. (2022)
Penelitian menunjukkan faktor-faktor yang berperan dalam pengendalian pencemaran lingkungan kawasan pesisir pantai pada kawasan ekowisata Kuranji Dalang terdiri dari faktor eksternal adalah Bergesernya gaya hidup wisatawan menjadi go green; Belum termanfaatkannya potensi pesisir; Kebijakan pemerintah dalam pelestarian lingkungan; Adanya kegiatan beach cleanup oleh masyarakat umum; Kegiatan CSR dalam pelestarian lingkungan; Kurangnya pelatihan dalam pengelolaan sampah; Alih fungsi lahan; Potensi pencemaran dari pemukiman; Penegakan aturan belum efektif; Minimnya pengetahuan wisatawan dalam pelestraian lingkungan. Dan faktor Internal adalah Kesadaran dalam konservasi lingkungan; Tersedia TPA; Akses transportasi; Terdapat kelompok konservasi penyu; Potensi ekowisata pesisir; Kurangnya sarana dan prasarana kebersihan; Pemahaman pengelolaan sampah yang kurang; Kurangnya kesadaran membuang sampah pada tempatnya; Terjadi abrasi pantai; Pemukiman terlalu dekat dengan pantai.

Suparyana, P. K., Indrawan, I. P. E., & Nursan, M. (2022). Faktor yang mempengaruhi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kawasan Pesisir Pantai pada Kawasan Ekowisata Kuranji Dalang. Emasains: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains, 11(2), 8-15. Dalam https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/emasains/article/view/2241. Diakses pada tanggal 21 Februari 2024, pukul 13.49 WIB.

2)Sueb, S. (2009)
Salah satu permasalahan lingkungan hidup adalah pencemaran. Polusi dianggap oleh manusia sebagai peristiwa biasa. Kemudian, mereka tidak merasa lingkungannya tercemar. Hal ini disebabkan oleh: (1) perbedaan gambaran, (2) tanda kehancuran yang tidak tercatat (3) tindakan yang tidak rasional, (4) keserakahan, dan (5) ketidaksadaran. Oleh karena itu, manusia harus memperbaiki perilakunya, yang meliputi perilaku terselubung dan perilaku terbuka. Perilaku mereka harus diubah karena meningkatnya polusi. Perubahan perilaku yang diharapkan adalah perubahan yang wajar, perubahan yang terencana dan kesiapan untuk melakukannya

Sueb, S. (2009). Pencemaran Lingkungan Kaitannya dengan Faktor Perilaku Manusia. Pendidikan Nilai (Berkala), 7(1). Dalam https://journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-nilai/article/view/1921. Diakses pada tanggal 21 Februari 2024, pukul 13.36 WIB.

3)Wardana, W.A. (2019)
Lingkungan adalah kesatuan antara abiotik serta biotik. lingkungan hidup yaitu kesatuan ruang di seluruh benda. Baik makhluk hidup yang termasuk manusia, keadaan sampai perilaku manusia. Secara keseluruhan bisa disimpulkan jika lingkungan hidup merupakan gabungan antara semua makhluk hidup dan juga faktor dan komponen di sekelilingnya. Makhluk hidup yang ada di bumi ini adalah salah satu faktor keberhasilan dari lingkungan hidup. Kegagalan yang disebabkan oleh makhluk hidup antara lain adalah pencemaran. Dampak dari tercemarnya lingkungan hidup adalah rusaknya ekosistem alami serta berkurangnya baku mutu lingkungan tersebut. Pada dasarnya lingkungan tersebut tercemar akibat kegiatan manusia itu sendiri, baik melalui kegiatan industri maupun kegiatan rumah tangga yang menghasilkan limbah dan sampah. Pada penelitian ini peneliti melakukan studi tentang jenis-jenis pencemaran dan dampak pencemaran terhadap lingkungan.

Wardana, W. A. (2019). Dampak pencemaran lingkungan. Dampak pencemaran lingkungan. Dalam https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/30614. Diakses pada tanggal 21 Februari 2024, pukul 13.20 WIB.

B. Upaya Mengatasi Pencemaran Lingkungan

1)Ganefati, S. P. (2008). 
Sampah sebagai salah satu hasil aktivitas manusia harus dikelola agar dapat meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Pencemaran lingkungan juga terjadi akibat limbah yang mengandung bahan berbahaya seperti aki bekas, aki, dan bohlam TL yang rusak. Produksi barang-barang tersebut menggunakan plumblum (Pb) dalam pengolahannya, sehingga nantinya Pb tersebut akan terbawa oleh aliran lindi ke lingkungan.

Ganefati, S. P. (2008). Pengolahan Leachate Tercemar Pb Sebagai Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan TPA. Jurnal Teknologi Lingkungan, 9(1). Dalam   https://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL/article/view/449. Diakses pada tanggal 28 Februari 2024, pukul 08.53 WIB.

2)Muslim, B., CH, D. H., Danial, A., & Fauziyah, F. F. (2023)
Desa Neglasari merupakan desa penyangga Ibu Kota Kabupaten Cianjur, sehingga kepadatan penduduknya tinggi, selain itu karena berada dipinggiran Kota Kabupaten sehingga banyak berdiri Pabrik-pabrik yang menghadirkan banyak buruh dan pekerja, akibatnya kepadatan penduduk makin meningkat padahal Neglasari sebagian besar wilayahnya merupakan pesawahan produktif sehingga warga (penduduk) terkonsentrasi pada wilayah tertentu akibatnya timbul permasalahan, salah satunya yaitu tentang pengelolaan sampah, dimana tempat penampungan sementara (TPS) kurang memadai karena kecil dan jaraknya berjauhan, truk pengangkut kadang telat karena jarak agak jauh, masyarakat sendiri kurang tertib sehingga sampah yang meluber di penampungan sementara (TPS), menyikapi permasalahan ini maka harus dilakukan sosialisasi (penyuluhan) tentang pengelolaan sampah agar tidak menimbulkan masalah turunannya seperti polusi, kesehatan dan sebagainya. Metode pelaksanaan PkM ini menggunakan sosialisasi (penyuluhan) juga diaplikasikan metode pos dan pre tes agar pelaksanaannya efektif sesuai dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat. Hasilnya setelah dilakukan sosialisasi (penyuluhan) mereka sadar, bahkan mau bergotong royong membersihkan lingkungannya, membuat alur peta pembuangan sampah dilingkungan, membuat papan pemberitahuan jadwal truck sampah, lalu membentuk pengurus bank sampah, anggota karang taruna membentuk kelompok industri kreatif daur ulang sampah. Di akhir sosialisasi 100% masyarakat memiliki kesadaran bahaya sampah yang tidak terkelola dengan baik.

Muslim, B., CH, D. H., Danial, A., & Fauziyah, F. F. (2023). Sosialisasi Pengelolaan Sampah Sebagai Upaya Preventif Pencemaran Lingkungan Di Desa Neglasari Bojongpicung Cianjur. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 3(5), 729-737. Dalam  https://www.jpmi.journals.id/index.php/jpmi/article/view/1773.Diakses pada tanggal 28 Februari 2024, pukul 08.52 WIB.

3)Gusmarti, D., Oktavia, D., & Walid, A. (2020).
Hingga saat ini sampah masih menjadi masalah serius di Indonesia. Perilaku dan kebiasaan masyarakat atau individu untuk mengelola sampah belum mengarah kepada perilaku yang positif seperti membuang sampah pada tempatnya. Dengan adanya kebiasaan buruk tersebut perlu adanya cara untuk mengatasi limbah sampah rumah tangga. Karena jika tidak ditangani secara serius akan dapat mempengaruhi kesehatan lingkungan. Yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan pengelolaan sampah yang dilaksanakan sejak dari rumah tangga dan untuk memandirikan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan kesehatannya lingkungan. Oleh sebab itu melalui upaya pemberdayaan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan sampah, diharapkan masalah sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, akan tetapi menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Mengelola sampah dapat dilakukan dengan prinsip reduce, reuse dan recycle atau pengurangan, penggunaan kembali dan daur ulang sampah.

Gusmarti, D., Oktavia, D., & Walid, A. (2020). Pemanfaatan Limbah Sampah Rumah Tangga Untuk Mengurangi Pencemaran Lingkungan di Permukiman. TIN: Terapan Informatika Nusantara, 1(4), 154-156. Dalam https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/tin/article/view/448. Diakses pada tanggal 28 Februari 2024, pukul 08.50 WIB.

Postingan populer dari blog ini

Model Pertunjukan Seni Barongan untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata di Kabupaten Pati

POLA HUBUNGAN ANTARA SI A DAN SI B