Model Pertunjukan Seni Barongan untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata di Kabupaten Pati

Nama: Bunga Citra Permata
Absen:7
Kelas: X-1

Pertunjukan barongan dapat dilakukan di berbagai tempat wisata, misalnya di pantai, alam maupun kuliner. Dalam pertunjukan agar bisa meningkatkan kunjungan wisata harus memperhatikan beberapa hal, antara lain sebagai berikut:

1. Durasi
=Untuk menampilkan pertunjukan seni barongan Pati durasinya lebih baik jika tidak terlalu panjang atau dapat dibuat dengan menyesuaikan tempatnya. Misal pertunjukannya dilakukan di alam jika durasi tidak terlalu panjang pengunjung dapat menikmati keindahan alam sembari melihat kesenian barongan.

2. Arak-Arak
=Untuk tradisi arak-arak yang ada di Pati dapat dibilang sudah cukup baik. Apalagi ditambah dengan pertunjukan barongan bisa menjadi kolaborasi yang sangat menarik.

3. Mitologi
=Seperti Bali yang menampilkan barongan dengan hewan mitologinya. Agar Pati memiliki ciri khas yang unik dan inovasi baru, mungkin bisa menampilkan barongan dengan ciri khas hewan yang ada di Pati yaitu bandeng.

4. Dinamika
=Dinamika terwujud melalui koordinasi yang ketat antara penari dan gerakan ritmis mereka saat menarik barongan Pati. Interaksi antara penari barongan dan penonton sangat penting dalam menciptakan suasana dinamis selama pertunjukan.

5. Alur Cerita
=Dalam alur cerita barongan Pati mungkin bisa ditambahkan elemen konflik atau tantangan dalam alur cerita, sehingga dapat menarik minat penonton. Tetapi sebelum ditambahkan elemen konflik mungkin bisa dimulai dengan pengenalan karakter-karakter lalu, pertunjukan diakhiri dengan penampilan khusus atau ucapan terima kasih kepada penonton.

6. Aksesoris
=Untuk aksesoris dalam pertunjukan barongan bisa memakai anting-anting atau giwang, krincing kaki dan aksesoris-aksesoris lainnya. Usahakan aksesoris yang digunakan menarik agar terlihat mengesankan bagi para penonton.

7. Tarian
=Untuk menambah daya tarik pertunjukan dapat disertai dengan penampilan khusus seperti tarian. Tarian dapat dilakukan sebelum atau di akhir pertunjukan barongan atau bahkan bisa dilakukan di selang-seling pertunjukan.

8. Fashion
=Fashion merupakan unsur penting dalam pertunjukan. Untuk fashionnya bisa mengambil konsep menggunakan barongan ket atau keket. Mungkin kita bisa menampilkan barongan tersebut di tempat wisata yang ada di Pati, karena bisa dibilang barongan tersebut paling sering dipentaskan di pulau Dewata. Dengan menampilkannya kita sembari mengenalkan asal barongan keket.

Postingan populer dari blog ini

Kajian Literatur Pencemaran Lingkungan

Gambar
A. Faktor-Faktor Pencemaran Lingkungan 1)Suparyana, P. K., Indrawan, I. P. E., & Nursan, M. (2022) Penelitian menunjukkan faktor-faktor yang berperan dalam pengendalian pencemaran lingkungan kawasan pesisir pantai pada kawasan ekowisata Kuranji Dalang terdiri dari faktor eksternal adalah Bergesernya gaya hidup wisatawan menjadi go green; Belum termanfaatkannya potensi pesisir; Kebijakan pemerintah dalam pelestarian lingkungan; Adanya kegiatan beach cleanup oleh masyarakat umum; Kegiatan CSR dalam pelestarian lingkungan; Kurangnya pelatihan dalam pengelolaan sampah; Alih fungsi lahan; Potensi pencemaran dari pemukiman; Penegakan aturan belum efektif; Minimnya pengetahuan wisatawan dalam pelestraian lingkungan. Dan faktor Internal adalah Kesadaran dalam konservasi lingkungan; Tersedia TPA; Akses transportasi; Terdapat kelompok konservasi penyu; Potensi ekowisata pesisir; Kurangnya sarana dan prasarana kebersihan; Pemahaman pengelolaan sampah yang kurang; Kurangnya kesadar...
Baca selengkapnya

POLA HUBUNGAN ANTARA SI A DAN SI B

Gambar
Assalamualaikum Wr. Wb.  PENDAHULUAN  Kata Pengantar  Tulisan ini berisikan tentang tiga teknik cara menjawab masalah sosial dengan pendekatan penelitian. Yang pertama, pertanyaan tentang pola hubungan antara bakul arit dengan toko bangunan. Kedua, pertanyaan tentang pola hubungan antara bakul pitek dengan bakul sate. Ketiga, pertanyaan tentang pola hubungan antara mertua dengan menantu barunya. Setiap pertanyaan diulas dengan pendekatan penelitian (orang yang perilakunya di amati), mengolah hasil pengamatan yang kemudian dicari pola tren atau kecenderungan (modus), menghubungkan kecenderungan perilaku dengan teori atau dalil, kemudian menimbulkan arah pola hubungan (fungsional atau konflik), selain itu isi tulisan ini dipengaruhi oleh tempat tinggal penulis dan lokasi subjek yang penulis amati. Selamat membaca. 1. Bagaimana pola hubungan antara bakul arit dengan toko bangunan? Jawab: Berdasarkan cara pandang sosiologi, pola hubungan sosial dibagi menjadi tiga...
Baca selengkapnya